Kata IKHLAS.
Kalau dikamus bahasa Indonesia Ikhlas itu sinonim dari Tanpa Pamrih. Jadi
pengertian Ikhlas adalah suatu pekerjaan atau kegiatan, yang kita kerjakan
untuk orang lain tanpa kita mengharap imbalan/balasan apapun dari orang yang
kita tolong. Sedangkan Ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita kerjakan semata-mata
hanya karena mengharapkan Ridho Allah SWT.
Dalam dunia spiritual dan
praktek ilmu hikmah, Ikhlas karena Allah SWT ini merupakan kewajiban dan yang
menjamin manjurnya ilmu kita, bila sumber ilmu yang dipakai betul-betul
mengharapkan Ridho dari Allah SWT.
Keikhlasan dalam berdo’a,
beriyadhoh apapun, merupakan suatu kemutlakan. Tanpa itu, tidak mungkin Ridho
Allah akan turun dan menjadi karomah untuknya.
Ikhlas dalam praktek keseharian dibagi lagi
menjadi berbagai bentuk dan kategori ;
1. Untuk muslim kegiatan ikhlas
terbanyak adalah ikhlas karena Allah, sewaktu mengerjakan berbagai ibadah
utamanya, seperti sholat dan zikir.
2. Kemudian yang paling banyak
dikerjakan juga adalah ikhlas karena kasihan / prihatin dengan orang yang ingin
kita tolong.
3. Ikhlas yang lain lagi ikhlas
berdasarkan kekerabatan, familiy atau referensi. Biasanya ini berkait erat
dengan hutang budi. Kita menolong orang dengan melihat hal tersebut, karena
budi yang pernah kita terima yang pernah diberikan secara ikhlas oleh orang
yang pernah menolong kita.
4. Dalam dunia perdagangan,
ikhlas berarti antara penjual rela dan senang hati menjual barangnya tanpa
paksaan apapun, begitupun pembeli rela dan senang hati tanpa paksaan apapun
membayar sesuai dengan kesanggupannya, dsb.
Kalau kita kategorikan maka Ikhlas itu
bagaimanapun bentuknya adalah merupakan sikap yang harus dimiliki dalam
melakukan kegiatan ibadah. Namanya ibadah, tentunya setiap pekerjaan
yang dilakukan karena Allah SWT akan mendatangkan Pahala Ibadah. Memberi
kebahagian untuk orang lain, membantu memecahkan masalah, membantu dengan tidak
membebankan sesuatu ke orang lain, memberi pilihan jalan keluar, membantu
mengobati, atau sekedar membantu mengangkat belanjaan, adalah semua pekerjaan
yang menyenangkan untuk orang lain.
Dan ternyata kegiatan atas
dasar ikhlas ini bila sering dilakukan tentunya akan menjadi suatu pekerjaan
yang sangat menyenangkan dan membawa kebahagiaan bagi diri kita. Melihat orang
lain bahagia, masalahnya terselesaikan, Allah turunkan kesembuhan, dsb. Hal
itu, Subhanalloh, betul-betul merupakan kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa
diukur dengan uang, tenaga atau apapun. Silahkan buktikan, dengan anda
senantiasa ikhlas membantu orang lain, sekecil apapun itu bentuk bantuannya, atau
mengerjakan sesuatu apapun juga, pasti akan ada suatu kepuasan dalam bathin
kita.
Cerita dari Imam Gazali : Pernah ada seorang Abid
(orang yang rajin beribadah) yang
sedang berbuat ibadah dan berzikir
kepada Allah, suatu ketika Abid didatangi
seseorang yang memberi tahukan kepadanya
tentang seseorang yang sedang menyembah
pohon, maka marahlah Abid mendengar berita itu, kemudian ia mengambil sebilah
kapak untuk menebang pohon tersebut.
Ditengah
jalan ia dihalangi oleh Iblis, maka mereka berkelahi saling baku hantam, dengan
luarbiasanya Abid seketika itu bisa mengalahkan Iblis, lalu ditebangnya pohon
itu. Kedua kalinya Abid ingin menebang pohon lain yang disembah oleh orang,
lagi-lagi ditengah jalan dihalangi Iblis, iblis pun merayunya.
Kata
Iblis : “Aku akan menjamin hidupmu dengan meletakkan uang
setiap hari dibawah bantalmu asalkan engkau tidak menebang pohon ini”. Akhirnya karena bujuk rayu
iblis, maka Abid tertarik dengan rayuan Iblis tersebut
sehingga ia tidak jadi menebang pohon itu.
Pada
hari yang pertama dan kedua uang diletakkan Iblis dibawah bantal, dengan senang
hati Abid mengambil dan membelanjakannya, tetapi pada hari yang ketiga dan
keempat uang itu tidak ada. Maka sangat marahlah Abid kepada Iblis karena telah
ingkar janji, kemudian ia ingin menebang
pohon itu kembali. Ditengah jalan kembali Iblis menghalanginya lagi,
kemudian keduanya berkelahi saling baku hantam, tapi seketika itu Abid kalah,
lalu ia bertanya kepada Iblis.
Mengapa
sekarang saya kalah kepadamu? Maka Iblis menjawab : ”Hari
ini keikhlasanmu sudah hilang untuk menebang pohon yang disembah orang, yang
ada dalam hatimu sekarang adalah kemarahan karena Aku tidak lagi meletakan uang
dibawah bantalmu”.
Nah, bagaimana kaitan antara Ikhlas ini dengan
Rejeki?
Seorang ahli tasawuf menyebutkan, bahwa :
Seorang ahli tasawuf menyebutkan, bahwa :
Rezeki itu seperti Bejana Berhubungan dengan
Ibadah kita. Semakin banyak ibadah yang kita kerjakan dan lakukan, maka akan
semakin banyak Rezeki yang Allah turunkan untuk kita.
Seorang ahli tasawuf, dalam
berkata itu selalu bermakna luas. Artinya setiap mencerna ucapan seorang ahli
tasawuf, maka kita harus menggunakan akal pikiran kita dengan sebaik-baiknya
dan semaksimal mungkin mencari pemahaman tentang hal tersebut.
Pertama adalah ibadah. Ibadah adalah semua
pekerjaan yang dilakukan dengan keikhlasan semata karena Allah SWT. Berhubungan
dengan istri, beribadah. Bekerja untuk menghidupi keluarga, beribadah. Menolong
orang itu juga beribadah. Sholat yang ikhlas karena Allah, jelas nilainya
adalah ibadah. Mandi, berpenampilan menarik untuk orang lain juga adalah
ibadah. Hampir semua pekerjaan nilainya adalah ibadah, kecuali yang dilarang
agama tentunya.
Sedangkan Rezeki secara luas bisa dalam berbagai
bentuk. Bisa dalam harta, tidak kekurangan, kebahagiaan, kesehatan, orang senang
membantu kita, dsb. Jadi sangat picik, bila rezeki dari Allah itu, senantiasa
kita kaitkan dengan uang, harta (bersifat kebendaan /materi saja). Contohnya,
kesehatan adalah merupakan rezeki yang sangat tak ternilai. Bila tidak sehat,
bisa saja berapa banyakpun harta yang anda miliki akan hilang dalam sekejap
untuk ikhtiar pengobatan. Begitupun Kebahagiaan.
Berapapun harta yang anda miliki, tidak akan
pernah bisa membeli Kebahagian hakiki dan penuh dengan barokah dari Allah. Anda
bisa membeli kebahagian dengan menonton, atau kegiatan apapun. Tetapi itu hanya
sementara, begitu waktu berlalu, hilang juga kebahagiaannya. Ini yang dinamakan
kebahagiaan semu. Kebahagiaan dari Allah bersifat mutlak dan bertahan lama. Berbahagia
dan bersyukurlah bila andalah yang mendapatkan rezeki ini.
Jadi seperti hal tersebut
diatas ; Beribadah terhadap keluarga, seperti menggauli istri, mencari nafkah
dan memberi perhatian maupun pendidikan untuk keluarga, akan mendapatkan Rezeki
dari Allah yang sangat berlimpah. Senantiasa akan dicintai istri, anak-anak dan
keluarga, harta yang ada bisa kita pergunakan dengan baik dan bershodaqoh
membantu yang kekurangan, jaminan kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga,
anak yang berbakti, soleh dan soleha, dsb.
Mungkin bisa menghabiskan ratusan lembar kertas untuk menulis rezeki berupa kenikmatan
yang luar biasa yang kita terima, baru dari ibadah terhadap keluarga karena
Allah SWT. Belum ibadah lainnya. Masya Allah….
Senang menolong orangpun
demikian, itu ibadah. Balasannya dari Allah ya jelas Rezeki juga. Dari bentuk
harta yang kita terima dari orang yang kita tolong, sampai orang lain juga
dengan suka rela senang menolong segala kesulitan kita. Ini rezeki yang luar
biasa besar dari Allah.
Nah, sudahkan anda IKHLAS dan Memperbanyak IBADAH
???
No comments:
Post a Comment