Tiadakah kamu mengetahui bahwa Kerajaan
Langit dan Bumi adalah Kepunyaan Allah?
Dan tiada bagimu selain Allah seorang Pelindung maupun
seorang Penolong.
QS. Al Baqarah
(2): 107
Sekiranya ada
di Langit dan di Bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah
Rusak Binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa
yang mereka sifatkan.
QS. Al Anbiyaa
(21): 22
Bertasbih
kepada Allah apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi dan
Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. Al Hasyr
(59): 1
Langit yang
tujuh, Bumi dan semua yang ada didalamnya Bertasbih kepada Allah. Dan tak ada
suatupun melainkan Bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti Tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.
QS. Al Israa
(17): 44
Tidakkah kamu
tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya Bertasbih apa yang di Langit dan di Bumi
dan burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui
Sembahyang dan Tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka
kerjakan.
QS. An Nuur
(24): 41
Dalam banyak
surat dan ayat lain yang mengungkapkan tentang Tasbihnya Alam Semesta, antara
lain : QS. Ar Ra’d (13): 13 ,QS. Shaad (38): 18 ,QS. Al
Anbiyaa (21): 79 ,QS. Al Hadiid (57): 1, QS. Ash Shaaf (61): 1 , QS. Al Jumu’ah
(62): 1, QS. At Taghabun (64): 1 ,dll.
Seluruh
aktifitas makhluk disekitar kita sebenarnya adalah Bentuk Tasbih dan Sembahyang. Mereka
melakukan semua itu dengan Keikhlasan dan Ketaatannya. Tidak ada yang
melawan. Tidak ada yang mengingkari. Semua berjalan dalam Keseimbangan yang
Harmonis.
Kecuali Manusia
dan Jin, dua jenis makhluk ini diberi “Kebebasan” oleh Allah
untuk Bertasbih atau Tidak. Selebihnya, makhluk Allah yang lain melakukan Tasbih
dan Sembahyang dengan Ketaatan yang Sempurna.
Makna Tasbih yang
sebenarnya adalah :
Ketaatan dan
Keikhlasan menjalankan Kodrat dan Fitrahnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang
Maha Agung dan Maha Perkasa. Kesadaran bahwa kita adalah Makhluk, dan Dialah
sang Maha Pencipta, Tuhan Semesta Alam.
Khusus Manusia, kita
Memiliki dan Diberi pilihan untuk
Bertasbih atau tidak. Kuncinya berada di dalam Kesadaran. Seluruh
penjuru badan kita sebenarnya telah Bertasbih. Jantung bertasbih….paru-paru
bertasbih, aliran darah bertasbih………, kulit, rambut, tulang, kuku dan Seluruh
Bagian Tubuh Terus Senantiasa Bertasbih pada Allah SWT.
Tapi….Jiwa
(Hati dan Pikiran) kita belum tentu Bertasbih. Karena Allah memberikan
kebebasan berkehendak ke dalam Jiwa Manusia.
Dia telah
menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi Pembantah yang Nyata.
QS. An
Nahl (16): 4
Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan Manusia adalah makhluk yang Paling Banyak
Membantah.
QS. Al Kahfi
(18): 54
Dari dua ayat
diatas bahwa manusia adalah makhluk yang Paling Banyak Membantah. Diketahui
bahwa makhluk yang lain ternyata lebih Taat dalam menjalankan perintah Allah. Dengan
mudahnya mereka memahami Kebesaran Allah, dan kemudian Bertasbih Sepanjang
Waktu.
Ketaatan dan
Keikhlasan menjadi Kunci kesempurnaan Tasbih.
Ketaatan memang tidak bisa muncul dengan sendirinya. Ketaatan sangat terkait dengan Keikhlasan. Sementara Keikhlasan tergantung dengan Pemahaman. Dan Pemahaman erat hubungannya dengan Keilmuan.
Ketaatan memang tidak bisa muncul dengan sendirinya. Ketaatan sangat terkait dengan Keikhlasan. Sementara Keikhlasan tergantung dengan Pemahaman. Dan Pemahaman erat hubungannya dengan Keilmuan.
Sebaliknya, orang
yang Tidak Berilmu Pengetahuan digambarkan
sebagai gampang dipengaruhi oleh Setan. Mudah di
Sesatkan. Asal membantah tapi tidak jelas alasannya. Orang yang
seperti ini Sulit untuk Taat dan Ikhlas. Malah sebaliknya, Membantah dan
Asal Melawan. Dengan kata lain, ia Kafir alias Menentang.
Diantara
manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa Ilmu Pengetahuan
dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat.
QS. Al Hajj
(22): 3
Dan diantara
manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa Ilmu Pengetahuan,
Tanpa Petunjuk dan Kitab (Wahyu) yang Bercahaya.
QS. Al Hajj
(22): 8
Melaksanakan
Ibadah (Sholat, Doa, dan Zikir) sebagai Kegiatan Ritual…
Tanpa Spiritualitas (Ilmu, Metode, Cara, Pemahaman)
- Membangun Jiwa
- Membangkitkan Ruh
- Menghasilkan Kecerdasan Spiritual
Belum mendapatkan sesuatu yang lebih……Tanya Kenapa??
Tanpa Spiritualitas (Ilmu, Metode, Cara, Pemahaman)
- Membangun Jiwa
- Membangkitkan Ruh
- Menghasilkan Kecerdasan Spiritual
Belum mendapatkan sesuatu yang lebih……Tanya Kenapa??
No comments:
Post a Comment